Covid 19

Waspada Covid-19, Apa Yang Dilakukan Jika Sakit

KPUSKH-Ada banyak tipe virus corona yang dapat menginfeksi manusia, termasuk yang menyebabkan sakit pada saluran pernapasan. Virus corona (COVID-19) adalah penyakit baru, yang disebabkan virus corona yang baru yang sebelumnya tidak pernah ditemukan pada manusia. Gejala utama adalah demam, rasa lelah dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Namun bila mengalaminya, tidak berarti Anda terkena virus corona karena gejala-gejala itu mirip dengan flu biasa. Sebagian besar orang yang terinfeksi virus corona akhirnya sembuh. Kelompok lansia (lanjut usia) dan mereka yang memiliki masalah kesehatan memiliki risiko yang lebih besar. Segera kontak sarana kesehatan untuk konsultasikan lebih lanjut. Kelompok lansia (lanjut usia) dan orang dengan masalah kesehatan menahun (kronis) seperti penyakit jantung, diabetes dan penyakit paru berisiko mengalami sakit yang serius. Jika Anda merasa tidak sehat, demam, lelah dan batuk kering, istirahatlah yang cukup di rumah dan cukup minum. Bila keluhan berlanjut, atau disertai dengan kesulitan bernapas (sesak atau napas cepat), segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Jaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota rumah tangga lainnya Pada saat berobat ke fasilitas layanan kesehatan gunakan masker. Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar dengan menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutup. Di fasilitas layanan kesehatan   Tenaga kesehatan (nakes) di fasyankes akan melakukan screening suspect. Jika memenuhi kriteria suspek virus corona (COVID-19), Anda akan dirujuk ke salah satu rumah sakit (RS) rujukan yang siap menanganani COVID-19. Jika tidak memenuhi kriteria suspek, Anda akan dirawat inap atau rawat jalan tergantung diagnosa dan keputusan dokter. Jika Anda Sehat, namun jika dalam 14 hari terakhir Anda melakukan perjalanan ke negara terjangkit COVID-19 atau merasa pernah kontak dengan penderita (SH) Segera Hubungi Hotline Center Corona 119 ext 9. (sumber :Covid19.go.id) foto : ayobandung.com

Terapkan Masker Untuk Semua

KPUSKH-Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan seluruh masyarakat harus menggunakan masker ketika terpaksa harus beraktivitas di luar rumah, sebagaimana menurut rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). “Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi dari WHO, kita jalankan #MaskerUntukSemua. Semua harus memakai masker ketika berkegiatan di luar,” kata Yuri dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Minggu (5/4). Dalam hal ini masyarakat disarankan lebih bijak dan menggunakan masker kain yang dapat dicuci dan digunakan berkali-kali, sebab masker bedah dan N-95 yang sekali pakai dan ditujukan untuk petugas medis. “Gunakan masker kain karena kita tidak pernah tahu orang tanpa gejala pun bisa menjadi sumber penyebaran penyakit, ketika kita di luar rumah,” papar Yuri. Lebih lanjut, masker dari kain dapat dicuci menggunakan air sabun agar tetap bersih dan efektif untuk mencegah penyebaran virus COVID-19. Untuk penggunaan tidak lebih dari empat jam. “Masker kain bisa dicuci. Masker kain digunakan tidak lebih dari empat jam. Rendam masker kain yang telah dipakai di air sabun, lalu dicuci,” kata dia. Dalam kesempatan yang sama, Yuri juga tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan jaga jarak sosial (physical social distancing), dan menjaga kebersihan tubuh. “Kami yakin bahwa kita bisa mengendalikan, memberantas penyakit ini, dan bersama-sama menyelesaikan permasalahan COVID -19,” kata Yuri. “Kami meminta, mulai hari ini gunakan masker untuk semua. Saling mengingatkan kalau ada yang tidak pakai masker, menunda kepentingan di luar rumah, rencana kepergian, dan berkomunikasi sosial menggunakan jaringan telekomunikasi yang kita miliki,” tutup Yuri. Sementara itu, per 5 April pukul 12.00 WIB, tercatat sebanyak 2.273 kasus positif COVID -19 di Indonesia, dengan rincian sembuh 164 orang dan 198 meninggal dunia. Pasien yang sembuh bertambah 14 orang, sementara yang meninggal bertambah tujuh orang. Agus Wibowo Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB (sumber. covid19.go.id)

Langkah Tepat Selama Wabah Virus Corona

KPUSKH-Tetap di rumah. Jangan kemana-mana. Bekerja, belajar dan beribadah di rumah adalah hal penting Anda dilakukan. Apa saya perlu tes COVID-19? Apa yang perlu dilakukan jika sakit? Apa yang boleh saya lakukan selama bekerja, belajar dan beribadah di rumah?…. Lakukan hal tepat selama wabah virus corona (COVID-19) Tes Cepat (Rapid Test) dilakukan pada orang yang menunjukkan gejala atau yang pernah berkontak erat dengan seseorang yang positif COVID-19. (Foto/dok.RSHS)   Apakah saya perlu RT Rapid Test? Banyak kabar tentang RT (Rapid Test) atau tes cepat COVID-19 di media massa atau media sosial. Tes cepat bertujuan untuk deteksi dini kasus COVID-19 sehingga pemerintah dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat untuk mencegah penyebaran virus. Yang Anda perlu diketahui tes cepat hanya untuk orang berisiko, yaitu yang pernah berkontak erat dengan orang sakit COVID-19 atau pernah berada di negara/ wilayah yang dengan penularan lokal DAN memiliki gejala seperti demam atau gangguan sistem pernapasan (pilek/ sakit tenggorokan/ batuk). Jadi, tak perlu tes cepat jika Anda sehat dan tak pernah kontak orang sakit COVID-19 atau berada di negara/ wilayah dengan penularan lokal COVID-19. Yang mengikuti tes ada 3 kategori, yaitu OTG (Orang Tanpa Gejala), ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Petugas Kesehatan yang menentukan statusnya. OTG (Orang Tanpa Gejala) – yaitu mereka yang tidak menunjukkan gejala tetapi pernah melakukan kontak erat dengan orang positif COVID-19. ODP (Orang Dalam Pemantauan) – yaitu Orang demam (≥380C), riwayat demam atau pilek/ sakit tenggorokan/ batuk dan dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berada di negara/ wilayah dengan penularan lokal atau melakukan kontak erat dengan orang sakit COVID -19 (terkonfirmasi ataupun probabel) PDP (Pasien Dalam Pengawasan) adalah Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yaitu demam (≥38oC) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala sakit pernapasan (batuk/ sesak nafas/sakit tenggorokan/ pilek/ pneumonia ringan hingga berat) DAN dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berada di negara atau wilayah dengan penularan lokal Orang dengan demam (≥380C) atau riwayat demam atau ISPA DAN dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berkontak erat dengan orang sakit COVID -19 (terkonfirmasi ataupun probabel) Orang dengan ISPA berat/ pneumonia berat DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan   Isolasi diri Jika mengalami gejala ringan (demam, batuk, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat atau rasa lelah), tinggallah di rumah. Jangan ke mana-mana. Beristirahatlah di kamar tersendiri yang berbeda dengan anggota keluarga lainnya. Pantau perkembangan kondisi Anda dan minum air yang cukup. Hanya orang dewasa sehat yang merawat dan mereka harus cuci tangan pakai sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah memasuki kamar Anda. Gunakan masker dan pastikan mulut, hidung dan dagu tertutupi. Bila ada orang yang membantu Anda di rumah, dia pun harus menggunakan masker. Untuk memakai masker, perhatikan hal-hal berikut: Selalu cuci tangan pakai sabun dan air mengalir sebelum memasang masker Selama memakai masker, jangan dilepas dan pasang kembali Jangan menyentuh masker yang Anda pakai. Kalau tersentuh, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir Setelah terasa lembab/ basah, ganti yang baru. Buka masker dengan cara melepaskan talinya. Jangan memegang permukaan depan masker Segera buang ke tempat sampah tertutup Ingat, masker hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai berkali-kali Gunakan peralatan makan, mandi dan sprei yang berbeda dengan anggota keluarga lain. Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik. Bersihkan benda yang sering tersentuh tangan seperti gagang pintu, meja dan lain-lain dengan cairan disinfektan. Selalu jaga jarak lebih dari 1 meter dengan anggota keluarga lainnya.   Ingat, rumah sakit hanya untuk orang sakit parah jadi jangan pergi ke sana kecuali mendesak, misalnya kondisi kesehatan memburuk (demam tinggi dan kesulitan napas). Kontak segera fasilitas layanan kesehatan bila itu terjadi. Kalau Anda harus ke Rumah Sakit, jangan ajak anak-anak. Minta 1 atau 2 orang kerabat untuk mengantar. Sebisa mungkin, jangan gunakan kendaraan umum untuk ke fasilitas layanan kesehatan dan di sana selalu jaga jarak lebih dari 1 meter dengan siapapun. Ambil kesempatan untuk cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan (alkohol minimal 60%).   Jika harus belanja, perhatikan ini Saat ini pemerintah menyarankan membatasi kontak antar warga, sehingga sekolah ditutup dan sebagian besar pekerja melakukan tugasnya dari rumah. Batasi pergi belanja makanan atau kebutuhan penting. Pilih satu orang di keluarga untuk belanja dan jangan pilih orang yang berisiko (orang lansia – lanjut usia atau yang sakit kronis atau menahun seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes) Selalu jaga jarak lebih dari 1 meter dengan orang lain saat berada di pasar atau tempat belanja. Saat kembali, langsung cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik. Bila tetangga-tetangga membutuhkan pertolongan dan Anda sanggup, tawarkan diri menerima titipan belanja. Mohon diingat, situasi ini hanya sementara dan bila semua orang tetap tinggal di rumah, wabah semakin cepat berakhir. Kalau kita melindungi diri, berarti kita melindungi sesama.(SH) (Sumber:covid19.go.id)

Cara Mengurangi Resiko Terpapar Covid-19

KPUSKH-Cara terbaik mencegah adalah tidak terpapar virus corona. Kebanyakan orang tertular langsung akibat menghirup percikan batuk atau napas orang sakit. Orang juga bisa tertular virus karena menyentuh permukaan benda yang tercemar percikan batuk atau napas orang sakit. Para ahli mengatakan virus corona dapat hidup di permukaan benda selama beberapa jam sampai beberapa hari dan karena itu, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir menjadi sangat penting.   Tips Kebersihan Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik dan ingatkan anak untuk mencuci tangan pakai sabun secara benar. (Gunakan cara mudah mengukur durasi 20 detik, semisal menyanyi lagu Selamat Ulang Tahun 2x) Cuci tangan pakai sabun saat tiba di rumah, tempat kerja atau sekolah, sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah menggunakan toilet. Gunakan cairan pembersih tangan (minimal 60% alkohol) bila sabun dan air mengalir tidak tersedia Tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk atau bersin atau gunakan tisu, yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutup setelah digunakan. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan. Jaga jarak paling sedikit 1 meter dengan orang. Jangan berada dekat orang yang tidak sehat Hindari menyentuh wajah karena mulut, hidung mata dapat menjadi pintu masuk virus. Kurangi Kontak Langsung (Social Distancing) Ketika orang-orang yang sakit COVID-19 tengah diisolasi tapi menyebarkan virus corona secara cepat ke wilayahnya melalui kontak jarak dekat, maka pola itu disebut sebagai penularan komunitas (community transmission). Semakin meluas penularan komunitas yang terjadi, maka tindakan tambahan perlu dilakukan, yaitu mengurangi kontak antara satu warga dengan warga lain di wilayah itu (social distancing atau di sini akan disebut sebagai mengurangi kontak antarwarga).   Ajang yang mendatangkan keramaian seperti pertandingan bola, konser musik, acara keagamaan dan pertemuan besar sudah ditunda di mana-mana, di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia lain.   Termasuk tindakan mengurangi kontak antarwarga adalah mengurangi kegiatan penyuluhan di tempat umum, menutup sekolah dan mengurangi penggunaan transportasi umum yang tidak penting.   Tindakan mengurangi kontak antarwarga dapat ditingkatkan ke tahap yang lebih tinggi dengan pertimbangan penyebaran yang semakin meluas dan dengan mempertimbangkan antara efektivitas dan dampaknya pada masyarakat. Bila penyebaran virus terjadi di lokasi tertentu, tindakan mengurangi kontak antarwarga pertama-tama dilakukan di lokasi-lokasi tersebut dan tidak langsung di tingkat nasional.   Berikut panduan para ahli:   Hindari pertemuan besar (lebih dari 10 orang) Jangan pergi ke sarana kesehatan kecuali diperlukan. Bila Anda memiliki anggota keluarga atau kawan dirawat di rumah sakit, batasi pengunjung – terutama bila mereka anak-anak atau kelompok risiko tinggi (lanjut usia dan orang dengan penyakit yang dapat memperberat, misalnya gangguan jantung, diabetes dan penyakit kronis lainnya) Orang berisiko tinggi sebaiknya tetap di rumah dan menghindari pertemuan atau kegiatan lain yang dapat membuatnya terpapar virus, termasuk melakukan perjalanan Beri dukungan pada anggota keluarga (yang tidak tinggal di rumah Anda) ataupun tetangga yang terinfeksi tanpa harus bertemu langsung, misalnya melalui telepon ataupun WA. Ikuti panduan resmi di wilayah Anda yang bisa saja merubah rutinitas termasuk kegiatan sekolah atau pekerjaan Ikuti perkembangan informasi karena situasi dapat berubah dengan cepat sesuai perkembangan penyakit dan penyebarannya. Ingat bahwa bila setiap orang melakukan apa yang harus dilakukan, kita semua dapat melalui ini semua dan kembali ke kehidupan normal. Jika Anda mengalami gejala-gejala infeksi virus corona (COVID-19) Ambil tindakan (SH) (sumber: covid19.go.id)

Populer

Belum ada data.