Gunakan Literasi Demokrasi Untuk Menilai dan Memilih Pemimpin Yang Baik
KPUSKH- Penguatan Literasi Demokrasi dalam Upaya Mendorong Partisipasi Politik Generasi Muda adalah tema Jagongan Demokrasi episode 8 yang menghadirkan narasumber Dekan sekaligus dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Veteran Bangun Nusantara (UNIVET) Sukoharjo yaitu Drs. Toni Harsan, MH.
Tanggal 15 September diperingati sebagai Hari Demokrasi Internasional oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Hari peringatan tersebut bertujuan untuk menggalakkan serta menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dengan mengundang seluruh negara dan organisasi untuk memperingati hari tersebut dengan cara yang tepat, ungkap Suci Handayani host Jagongan Demokrasi saat membuka perbincangan.
Demokrasi merupakan sebuah pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat , urai Toni.
“Konsekwensi dari pendiri negara kita negara demokrasi, bentuk negara yang menurut saya paling ideal,” ucapnya.
Demokrasi dimaknai dalam nilai-nilai di masyarakat kalau kita mengakui adanya keanekaragaman suku, ras,budaya, agama, pilihan politik. Selain itu melaksanakan pergantian pimpinan secara tertib dan melembaga, juga mengakui dan menganggap perbedaan pendapat suatu keniscyaan tetapi dalam koridor konstitusi.
Dalam konteks negara dikatakan demokrasi bila ada pemeintahan yang bertangungjawab, dewan perwaklan yang representative, lembaga peradilan yang bebas dan tidak memihak, adanya parpol, adanya pendidikan politik juga adanya pemilihan umum.
“Saat ini demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik ditandai dengan rakyat bisa memilih, pers berjalan dengan baik, parpol berjalan dengan baik.” Tegas dosen Prodi PPKN FKIP Univet, Mata Kuliah utama : Ilmu Politik; Sistem Politik Indonesia, Politik Hukum; dan Otonomi Daerah.
Bincang-bincang yang berlangsung di ruang dekan FKIP Univet Bantara, Selasa (24/9/21) disiarkan YouTube dan Facebook KPU Sukoharjo juga Radio TOP FM 101,9 diakhiri dengan pesan-pesan untuk generasi muda.
Gunakan hak pilih anda jangan sampai golput karena satu suara bermanfaat untuk memilih pemimpin yang baik, jangan sampai orang buruk menjadi pemimpin . Pilihlah orang terbaik maka anda harus menjadi pemilih yang cerdas untuk memilih siapa yang terbaik, gunakan literasi anda untuk menilai dan memilih. Insyaallah Indonesia akan menjadi lebih baik, demokrasi lebih baik untuk Indonesia jaya dan sejahtera, pungkas bapak 4 anak ini di akhir perbincangan. (SH)