Ketua KPU Sukoharjo Sampaikan Semangat Pilkada Inklusif dalam Sosialisasi Pendidikan Politik
Sukoharjo - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukoharjo, Syakhbani Eko Raharjo, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Pendidikan Politik bagi Tokoh Masyarakat Kabupaten Sukoharjo Tahun 2025. Kegiatan ini digelar pada Selasa (22/7/2025) di Ruang Wijaya 1, Gedung Menara Wijaya, dan diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sukoharjo.
Sebanyak 40 tokoh masyarakat dari Kecamatan Bulu, Weru, dan Tawangsari turut serta dalam kegiatan ini. Dalam paparannya, Syakhbani mengangkat tema menarik bertajuk “Apa yang Menarik dari Pilkada Sukoharjo Tahun 2024?”, dengan penekanan pada semangat inklusivitas dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi.
Syakhbani menjelaskan bahwa Pilkada Sukoharjo 2024 mengusung semangat Pilkada Inklusif, yang diwujudkan melalui berbagai pendekatan seperti sosialisasi berbasis komunitas (KPU Goes to School, KPU Goes to Pesantren, hingga penyandang disabilitas), layanan LAPOR PEMILIH, serta penyediaan TPS yang ramah bagi pemilih disabilitas.
Lebih lanjut, ia memaparkan data pemilih tetap (DPT) Pilkada 2024 yang mencapai 684.491 jiwa, terdiri dari 337.997 pemilih laki-laki dan 346.494 pemilih perempuan, dengan 5.197 di antaranya merupakan pemilih disabilitas. Berdasarkan klasifikasi usia, pemilih didominasi kelompok usia 28-43 tahun dan 44-59 tahun.
Tak hanya itu, Syakhbani juga menyoroti capaian partisipasi pemilih yang mencapai 74,25 persen tertinggi di Jawa Tengah dengan Pilkada calon tunggal, sebagai indikator positif kedewasaan politik masyarakat Sukoharjo. “Tingginya partisipasi ini menjadi bukti bahwa masyarakat kita semakin matang dalam berdemokrasi,” ujarnya.
Namun demikian, ia juga mencatat beberapa evaluasi penting, di antaranya perlunya peningkatan akurasi data DPT, optimalisasi sosialisasi yang tepat sasaran, serta peningkatan aksesibilitas dan partisipasi pemilih disabilitas.
Dengan kegiatan ini, diharapkan tokoh masyarakat dapat menjadi mitra strategis dalam menyebarluaskan pendidikan politik yang cerdas, damai, dan inklusif menjelang Pilkada mendatang.