Menuju Pemilu Pemilihan 2024, KPU Sudah Punya Pengalaman Menyelenggarakan Pemilihan Di Tengah Pandemi
Sukoharjo, kpu.go.id -Awal tahun 2020 ratusan negara terkonfirmasi kasus Covid-19 , Indonesia salah satunya. Konfirmasi kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 2 Maret 2020.
Pada situasi pandemi tersebut bangsa Indonesia telah mengelar Pemilihan kepala daerah 270 daerah (9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota), Sukoharjo salah satunya. Pilkada yang semula dilaksanakan 23 September terganggu penyebaran covid19 yang telah dinyatakan pandemi oleh WHO. Penyebaran C19 menunjukkan peningkatan signifikan dari waktu ke waktu dan telah menimbulkan korban jiwa dan material , hingga 21 Maret 2020 KPU mengeluarkan surat keputusan tentang penundaan beberapa tahapan pilkada untuk mengantisipasi penyebaran C19. Kemudian atas kesepakatan pemerintah, komisi II DPR dan penyelenggara pemilu, maka Pilkada serentak dilanjutkan mulai 15 Juni dan pemungutan suara yang awalnya 23 September menjadi 9 Desember 2020.
2,5 tahun lagi tepatnya 2024 bangsa Indonesia mengelar pesta demokrasi pemilu dan pemilihan serentak 2020. Tentu harapannya pandemi Covid19 sudah berakir dan pesta demokrasi diselenggarakan dalam situasi normal, tetapi sampai saat ini tidak ada yang bisa memastikan situasi kedepan.
Hal itulah yang diperbincangkan dalam Jagongan Demokrasi episode 10 yakni Covid19 dan Tantangan Pemilu & Pemilihan Tahun 2024 dengan narasumber Ketua KPU Jawa Tengah Yulianto Sudrajad dan Ketua KPU Sukoharjo Nuril Huda, Selasa (12/10/21) streaming YouTube dan Facebook KPU Sukoharjo serta Radio TOP 101,9 FM.
Situasi pandemic memberikan pengaruh yang cukup besar pada semua aspek kehidupan seperti ekonomi, social ,budaya, politik, kebijakan public, salah satunya demokrasi. Misalnya pada pelaksanaan Pilkada 2020 karena dilaksanakan dalam situasi pandemi maka ada penyesuaian dalam penyelenggaraannya, ucap Ketua KPU Jawa Tengah Yulianto Sudrajad.
“Tidak hanya penyelanggara (KPU) tetapi juga pemilih menyesuaikan dengan protocol kesehatan saat mengunakan hak pilihnya. Pun paslon salah satunya saat kampanye disarankan melalui daring, kalaupun tatap muka dengan jumlah sangat terbatas,” tambah Drajad panggilan akrabnya.
Pemilu dan Pemilihan sebagai salah satu wujud demokrasi. Tahun 2020 kita melakukan Pemilihan Kepada Daerah di tengah pandemi covid19. Total daerah yang melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Sukoharjo salah satunya. Berkat kedispilinan semua pihak berjalan dengan lancar , sehat tanpa klaster covid-19, jelasnya lagi.
“Bahkan dilihat dari kehadiran pemilih, tingkat partisipasi Pilkada di Jateng tertinggi di bandingkan Pilkada-Pilkada sebelumnya. Pun demikian dengan Sukoharjo mencapai angka partisipasi tertinggi,” tambah Drajad.
Meskipun demikian ia berharap angka partisipasi akan diiringi dengan meningkatnya kualitas partisipasi masyarakat.
Pelaksanaan Pilkada 2020 di Sukoharjo pun demikian berjalan dengan lancar, aman dan tanpa menimbulkan klaster covid-19, ungkap ketua KPU Sukoharjo Nuril Huda.
Lebih lanjut ia mengapresiasi semua pihak tidak hanya jajaran penyelenggara (PPK, PPS, KPPS) tetapi juga Pemkab, Polres, Kodim, Bawaslu dan stakeholders lainnya yang mensukseskan gelaran Pilkada Sukoharjo.
“Kami memberikan apresiasi tinggi kepada warga Sukoharjo atas kerjasamanya sehingga Pilkada berjalan dengan lancar, aman, sukses tanpa klaster baru,” katanya.
Pemilu dan Pilkada 2024 bisa jadi diselenggarakan dalam kondisi yang belum bebas dari pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 menjadi salah satu tantangan penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada 2024. Disebutkan Drajad jika KPU akan mengadaptasi pengaturan penyelenggaraan Pilkada 2020 dalam kondisi pandemi Covid-19 untuk diterapkan pula pada Pemilu dan Pilkada 2024.
Jika pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan 2024 masih dalam kondisi pandemi kita sudah punya modal melaksanakan Pilkada saat pandemi. Kesehatan dan keselamatan pemilih menjadi perhatian utama dari KPU.
Ia berharap masyarakat sabar menunggu informasi dari KPU terkait dengan penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan 2024 karena saat ini masih proses pembicaraan dengan DPR dan pemerintah juga penyelenggara Pemilu lainnya.
Anggota KPU Sukoharjo yang menjadi host Jagongan Demokrasi #10 menyampaikan pesan jika pelaksanaan pesta demokrasi mengutamakan keselamatan dan kesehatan warga negara, jika Pemilu Pemilihan 2024 masih pandemi Covid-19.
“Tentu ini menjadi catatan kita bersama dan ini sekali lagi menjadikan beban kerja penyelenggara bertambah. Tetapi Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 bisa jadi peluang meningkatkan derajat demokrasi elektoral di tengah pandemi Corona. Apalagi para penyelenggara pemilu sudah punya modal yakni pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2020 kemarin.” Ungkapnya menutup perbincangan. (SH)