Pendidikan Pemilih Melalui Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan
KPUSKH-Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan. Program desa peduli pemilu dan pemilihan merupakan bagian dari Pendidikan pemilih Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pemilihan) merupakan elemen penting dalam demokrasi, karena akan melahirkan pemilih yang mandiri dan rasional dimana hal ini merupakan ukuran kualitas demokrasi di suatu Negara.
Salah satu indikator pemilih yang mandiri dan rasional yaitu dalam menentukan pilihan politik, ia tidak lagi berorientasi pada kepentingan politik jangka pendek seperti uang, kekuasaan dan kompensasi politik yang bersifat individual. Justru pilihan politik diberikan kepada partai politik atau kandidat yang memiliki kompetensi dan integritas untuk mengelola pemerintahan. Sebab tujuan akhir dari demokrasi adalah kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Pendidikan pemilih juga ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang kepemiluan. Sikap peduli Pemilu dan Pemilihan diharapkan menumbuhkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan masyarakat tentang Pemilu dan Pemilihan dalam rangka memperkuat basis penerimaan, dukungan, partisipasi dan kepercayaan masyarakat terhadap mekanisme Pemilu sebagai instrument utama sistem politik demokrasi.
Peduli Pemilu dan Pemilihan yaitu seperangkat kemampuan yang dibutuhkan pemilih untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu atau Pemilihan. Kemampuan untuk peduli Pemilu dan Pemilihan dibutuhkan sebagai prasyarat partisipasi politik yang ideal, baik selama periode dan di luar periode Pemilu atau Pemilihan. Sikap peduli Pemilu dan Pemilihan yang baik menjadikan pemilih tahu bagaimana harus bersikap dan berpartisipasi aktif dalam sebuah proses politik.
Pelaksanaan Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan bertujuan untuk:
a. membangun kesadaran politik masyarakat agar menjadi pemilih yang berdaulat;
b. mengedukasi masyarakat dalam memfilter informasi, sehingga masyarakat tidak mudah termakan isu hoaks terkait kepemiluan;
c. menghindarkan masyarakat pada praktik politik uang yang sering terjadi menjelang Pemilu dan Pemilihan;
d. meningkatkan kuantitas dan kualitas partisipasi pemilih; dan
e. membentuk kader yang mampu menjadi penggerak dan penggugah kesadaran politik masyarakat.
FGD ini mneghadirkan narasumber :
I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi (Anggota KPU RI Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat )
Dr. Drs Bahtiar. MSi ( Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri )
Drs H. Luthfy Latief, M.Si ( Direktur Fasilitasi pemanfaatan Dana Desa Kementerian Desa dan pembangunan Daerah Tertinggal KEMENDES PDT)
Kaka Suminta (Sekretrais Jenderal KIPP)
Khoirunnissa Nur Agustyani ( Direktur Eksekutif Perludem)
Dr. Ida Ruwaida.S.Sos, M.Si (Ketua Departeman Sosiologi Universitas Indonesia)
Dr Sudirman , M.Si (Dosen Universitas Tanjung Pura)
Dr. Muhadam Labolo, M.Si (Institute Pemerintahan Dalam Negeri)
Dr. Arie Sujito,S.Sos, M.Si ( Akademisi /Pakar sosiolog UGM)
Dr. Dadang Rahmat Hidayat,S.Sos.,S.H.,M.Si (akademisi/pakar komunikasi Unpad)
Kpu Sukoharjo menjadi salah satu peserta FGD tingkat nasional, Kamis (20/5/21) yang berlangsung dari pagi sampai sore hari (SH)