Ketua PCNU Sukoharjo: Pemilu Menjadi Cara Menentukan Pemimpin Yang Baik
Sukoharjo,kpu.go.id- Jagongan Demokrasi episode 43 memperbincangkan tentang ‘NU Siap Mensukseskan Pemilu 2024’ dengan tamu Ketua Tandfidziah PCNU Kabupaten Sukoharjo H . Khomsun Nur Arif, S.Ag dengan host Anggota KPU Kabupaten Sukoharjo Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM Suci Handayani.
Tentang persiapan Pemilu 2024 saat ini, Khomsun melihat, pertama, Pemilu diselenggarakan oleh penyelenggara yang sangat berpengalaman baik KPU RI, KPU Provinsi sampai KPU kabupaten/kota artinya kemampuan menyelenggarakan pemilu akan lebih baik dari pemilu sebelumnya. Dua, dari sisi masyarakat memiliki tingkat kedewasaan lebih baik sehingga akan membantu KPU , dan masyarakat sudah bersiap apa yang menjadi hak dan kewajibannya.
Ia juga melihat persiapan KPU Sukoharjo sudah bagus. KPU Sukoharjo aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutama kepada NU, kami mendapatkan undangan sosialisasi dan koordinasi beberapa kali, ini tentu mengembirakan bagi kami, tambahnya.
“KPU Sukoharjo sudah siap dalam menyelengarakan Pemilu 2024.”
Terkait tantangan dalam Pemilu 2024,
Pertama, tingkat partisipasi pemilih Sukoharjo pada Pemilu 2019 sangat tinggi mencapai rekor 82%, tentu tantangannya untuk mempertahankan karena dinamika politik di Indonesia naik turun artinya trend partisipasi bisa tinggi, demikian juga saat perlakuan politik tidak baik maka trend tidak tinggi. Maka itu yang harus dilakukan KPU memberikan edukasi, justru dengan pemilu menjadi cara menentukan pemimpin yang baik.
Kedua, Jumlah pemilih generasi muda akan mendominasi maka menciptakan program yang sekiranya bisa menarik anak muda untuk care terhadap persoalan politik bangsa, anak muda bergembira menyambut pemilu. Sehingga penting ada suasan Pemilu yang mengembirakan sehingga anak muda akan antusias. Tantangan utama itu, yang lain pemain politik begitu-begitu saja tidak menjadi masalah.
Tentang politik identitas dan polarisasi pada Pemilu 2019, Kalau dilihat pada Pilkada 2020 itu di permukaan saja. Kita perlu bicara dengan pegiat media sosial untuk tidak memframing sesuatu hal . Perlu edukasi politik kepada mereka agar tetap tenang, tegasnya.
Terkait peran yang diambil NU untuk mendukung kesuksesan Pemilu, ia menuturkan jika NU dan bangsa ini bagaikan sekeping mata uang artinya NU tidak bisa dipisahkan dari bangsa ini, menjaga bangsa ini tetap ada, utuh, menjaga kegiatan peribadatan masyarakat berjalan dengan baik. Menjadi nilai yang ditanamkan kepada warga NU bahwa apapaun program dari negara/pemerintah kita sukseskan. Saya nyakin paling tinggi partisipasinya dari jamaah NU.
“Mengingat jumlah anggota kami ada 90 ribu ketika saya minta bersama-sama tetap tenang menjaga keamanan insyaallah akan memberikan kontribusi kondusivitas kabupaten Sukoharjo.” NU juga akan mendukung untuk menjadi penyelenggara Pemilu .
Ketua KPU Kabupaten Sukoharjo tahun 2003-2008 ini berpesan,” Ada satu hal yang kami pegang saat menjadi komisioner KPU, melakukan hal terbaik dalam bekerja , berikan yang terbaik kepada masyarakat saat memberikan informasi, pelayanan baik kepada peserta pemilu baik parpol /perseorangan, mmemberikan pelayanan baik dan setara, “ujarnya.
Setiap Pemilu KPU menjadi pusat sorotan masyarakat maka saya pesen ojo kesusu sugih , karena kita dipercaya memegang anggaran besar dari negara. Mudah-mudahan semua selalu dalam lindungan Allah SWT, tambah dia.
Kepada masyarakat Sukoharjo, Khomsun berpesan , “Monggo kita sambut Pemilu 2024 dengan rasa gembira, bahwa di 2024 kita akan berihtiyar mendaparkan pemimpin yang terbaik.” Kita diajarkan guru-guru kita bahwa yang terpenting dalam hidup kita adalah akhlak , ketika kita memilih pemimpin wakil kita yang kita utamakan adalah akhlak. Ketika mereka beraklakulkharimah kita akan memilih mereka. Dengan akhlak inilah akan memberikan jalan kemudahan bagi kita. Semoga pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik dalam lindungan Allah SWT, tutupnya.
Jagongan Demokrasi tayang Selasa (30/08/22) jam 10.00 WIB melalui Youtube & Facebook KPU Sukoharjo serta Radio TOP 101.9 FM.(sh)