Pemilu 2019

Data AC KPU Sukoharjo Koordinasi Bersama Dispendukcapil

KPUSKH. Anggota Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Kabupaten Sukoharjo, Cecep Choirul Sholeh, bersama Kasubag KPU Sukoharjo Wartoyo dan Dina staf KPU Sukoharjo, lakukan koordinasi bersama Priyono Kabid Data, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Sukoharjo, di Kantor Dispendukcapil, Kamis (20/12). Acara silaturrahmi itu bertujuan untuk singkronisasi data AC, yakni data warga yang telah memiliki hak pilih namun belum memiliki Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP). Menurut Cecep Choirul Sholeh, sebanyak 84 data AC tersebar di empat (4) Kecamatan, yakni Kecamatan Weru 46 jiwa, Nguter 32, Bendosari 3 dan Mojolaban sebanyak 3 orang. Priyono yang didampingi Ibnu Harjadi, mengucapkan terima kasih atas kunjungan KPU ke Dispendukcapil Sukoharjo. Menurutnya koordinasi tentang data AC, sangat penting bagi kedua institusi untuk memastikan perkembangan data terkini.  Bagi warga yang belum melakukan rekam, diharapkan segera melakukan proses perekaman di Kecamatan masing-masing. Salam damai *** (CCS)

KPU Sukoharjo Buktikan Kotak Suara Dupleks Kuat dan Tangguh

KPUSKH-Polemik tentang kotak suara Pemilu 2019 yang disinyalir rapuh dan tidak kuat karena berbahan kardus dibantah oleh Divisi Tehnis KPU Kabupaten Sukoharjo, Syahbani Eko Raharjo. Ia menyakini dan membuktikan sendiri jika kotak suara tangguh  dan bahan yang digunakan bukan kardus melainkan bahan dupleks yaitu karton kedap air. “Tidak benar jika bahan kotak suara dari kardus. Asumsi kardus di benak orang biasanya seperti kardus mie instan atau air mineral, sementara kotak suara Pemilu 2019 berbahan dupleks yaitu karton kedap air,” jelas Syahbani. Ia menyesalkan jika masyarakat mudah percaya dengan berita yang tidak benar tersebut dan mempercayainya. Untuk itu ia bersama staf dan komisioner KPU Sukoharjo membuktikan sendiri ketangguhan kotak suara tersebut. “Kami sudah buktikan ketangguhan kotak suara Pemilu 2019. Beberapa staf menduduki dan berdiri diatas kotak suara dan nyatanya tetap utuh, tidak rusak. Saya sendiri mencoba mengangkat kotak suara yang didalamnya ada komisioner dan ternyata terbukti kuat tidak ambrol,” tambah Syahbani lagi. Lebih lanjut ia menjelaskan  jika pilihan kotak suara berbahan dupleks sudah diputuskan KPU RI Bersama pemerintah dan DPR sehingga tidak logis jika ada pihak-pihak yang menyalahkan pilihan kotak suara tersebut. Artinya kotak suara yang digunakan dalam Pemilu 2019 adalah kotak suara legal. Untuk itu ia berharap masyarakat tidak mudah termakan kabar yang belum tentu kebenarannya dan jika memang ada yang  diragukan agar minta informasi ke KPU. “Kami siap menjelaskan sekaligus masyarakat bisa mencobanya kalau tidak percaya.” Tutup Syahbani mengakhiri pembicaraan. (SH)

Bukan Isapan Jempol Kotak Suara Pemilu 2019 Kuat

KPUSKH-Akhir-akhir ini beredar kabar yang menyebutkan jika kotak surat suara atau kotak suara untuk Pemilu tahun 2019 tidak kuat alias rapuh, mudah sobek dan tidak tahan air karena berbahan kardus. Mereka yang mengkhawatirkan beralasan kardus itu tidak tahan  terhadap air serta tidak kuat. Tentu saja kabar yang beredar tersebut membuat beberapa pihak merasa khawatir pelaksanaan Pemilu 17 April mendatang terkendala kotak suara. Benarkah kotak suara seperti  kabar yang beredar tersebut? Kotak suara berbahan baku  dupleks, atau karton kedap air, serta transparan satu sisi. Bahan  dupleks ini berbeda dengan kardus mie instam atau air kemasan. Sekali lagi dupleks bukan seperti kardus mie instan dan air  kemasan. Pemilihan bahan kotak suara  oleh KPU RI dengan berbagai pertimbangan. Berikut alasan kenapa kotak suara Pemilu 2019 mengunakan bahan dupleks (karton kedap air) : 1.Harga lebih efisien dibandingkan kotak berbahan alumunium Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI , Arief Budiman seperti yang dilangsir dari  idntimes, mengatakan bahwa KPU tetap menjaga kualitas kotak suara yang digunakan meskipun berbiaya lebih efisien. Pemilihan kotak suara berbahan karton dupleks tersebut  untuk mencari alternative memangkas biaya yang dikeluarkan dalam gelaran Pemilu 2019, salah satunya  dengan penggunaan kotak suara kardus. Lebih lanjut Arif Budiman juga menuturkan jika  dupleks yang dipilih sebagai bahan kotak suara  tidak  kalah bagus dengan kotak suara dengan berbahan alumunium. Bahkan disebutkan jika biayanya hanya seperempatnya dari biaya produksi jika mengunakan bahan dari  alumunium 2.Tetap kuat mampu menahan beban lebih dari 70 kilogram Tidak hanya isapan jempol saja, Arief Budiman juga membuktikan kekuatan kotak suara dengan suara menyemprotkan air ke kotak suara tersebut,  dan tak sedikitpun kotak suara rusak. KPU juga telah menguji kekuatan kotak suara yang mampu menahan beban lebih dari 70 kilogram, dengan memasukan orang ke dalamnya dan mengangkat kotak suara tersebut. KPU Kabupaten Sukohatjo juga telah membuktikan sendiri dengan menaiki kotak suara dengan beban 163 kg (3 orang), selain mencoba duduk dengan beban diatas 80 kg serta mengangkat salah satu staf setelah dimasukkan ke dalam kotak suara. 3.Lebih praktis dan mudah di distribusikan serta tidak membutuhkan banyak tempat karena mudah di lipat. Pertimbangan praktis, mudah didistribusikan menjadi hal penting karena tidak semua kantor KPU kabupaten/kota mempunyai gudang menyimpanan logistik yang representative. Tak jarang KPU kabupaten /kota harus menyewa gudang besar untuk penyimpanan logistic. Hal itu  sedikit menyulitkan karena tidak semua daerah  mudah mencari gudang yang disewakan.  Selain itu  kotak suara juga membutuhkan pantauan khusus untuk menghindarkan dari air, jamur dll. Pengunaan kotak suara berbahan dupleks   yang mudah dilipat, dibongkar pasang  ini tentu saja memudahkan KPU kabupaten/kota  karena  ringkas sehingga tidak membutuhkan banyak tempat. Urusan pendistribusian terutama ke daerah-daerah yang sulit terjangkau juga lebih mudah dilakukan.(SH) #sukseskanPemilu2019 #pemilihberdaulatnegarakuat

Blusukan Pasar Nguter, KPU Gandeng Tiga Tokoh Wayang

KPUSKH-Matahari tampak bersinar lembut menghangati warga yang beraktivitas di Pasar Nguter Sukoharjo pagi itu (14/12/2019). Warga hilir mudik masuk dan keluar pasar dengan tentengan belanja kebutuhan pokok sehari-hari. Tukang  parkir bersemangat mengatur kendaraan di halaman depan Pasar Nguter. Lengkingan peluitnya berbaur dengan deru mesin kendaraan yang lalu lalang di jalan raya. Dari pintu masuk pasar yang terletak di jalan raya Nguter-Wonogiri itu menguar bau harum bebagai bahan jamu lembut mengelitik  hidung . Gundukan kencur, kunir,jahe, temuireng, dan empon-empon lainnya tampak mengunung di wadah bambu memenuhi kios-kios sepanjang lorong pasar yang terlihat jelas dari luar. Jika berbagai kios yang berada di dalam pasar didominasi dagangan bahan-bahan jamu tradisional dari Nguter, maka di sepanjang jalan kecil sebelah timur pasar berjajar pedagang sayuran, lauk pauk dan  buah-buahan. Tim sosialisasi KPU Kabupaten Sukoharjo yang terdiri dari 7 orang dengan 3 orang tokoh wayang yaitu Batara Krisna, Gatotkoco dan Srikandi tampak mendatangi pedagang dan pembeli yang sibuk bertransaksi. Tim sosialisasi  yang dipimpin oleh Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM, Suci Handayani tampak sabar menunggu pedagang melayani pembeli, kemudian saat  transaksi sudah selesai memanfaatkannya untuk memberikan informasi Pemilu tahun 2019. Informasi mengenai pentingnya Pemilu, pemilu serentak, parpol peserta pemilu tingkat nasional serta local kabupaten Sukoharjo di beberkan secara lugas.  Dengan  gambar peraga parpol Pemilu 2019, pasangan capres dan cawapres tim tersebut memaparkannya secara detail. Sebelumnya , Suci menanyakan tentang  warga sudah terdafftar atau belum dalam Daftar Pemulih Tetap(DPT). Setelah semua pedagang dari ujung jalan sampai ujung jalan  mendapatkan sosialisasi Pemilu , tim KPU segera mendatangi pedagang oprokan dan kios yang berada di dalam Pasar Nguter untuk memberikan informasi yang sama. Pedagang tampak antusias dan tertarik dengan tim yang beranggotakan tokoh wayang, tak heran banyak mengerumuni dan minta foto bersama. “Saya  tadi heran kok ada Gatotkoco dan Srikandi dating ke pasar, soalnya  belum pernah ada sebelumnya. Ternyata ada sosialisasi pemilu dari KPU Sukoharjo. Saya jadi tahu pemilu serentak tanggal 17 April 2019 ,” tutur Bu Prapti , pedagang sayuran dengan wajah berbinar setelah berhasil foto dengan Gatotkoco. Parman, yang tiap hari di pasar membantu pedagang mengangkat barang dagangan mengaku senang dengan cara sosialisasi Pemilu yang dilakukan KPU Sukoharjo. Ia menilai kegiatan yang dilakukan KPU sangat bermanfaat bagi masyarakat. Lebih lanjut ia berharap KPU melakukan hal serupa di banyak tempat lainnya. KPU akan mendatangi lebih banyak pasar tradisional dengan membawa  tokoh wayang karena di banyak pasar yang telah di datangi ternyata karakter wayang sangat menarik perhatian, jelas Suci. “Awalnya warga tertarik dengan wayang kemudian mereka mendengarkan penjelasan tentang Pemilu 2019 dengan antusias. Hal inilah yang akan kami teruskan di beberapa pasar tradisional lainnya,” tambah Suci. Ia juga optimis cara tersebut akan mendorong partisipasi masyarakat untuk mengikuti Pemilu 2019 . Yang jelas  karakter wayang di sesuaikan dengan sasaran pemilih yaitu perempuan yang berada di pasar tradisional. Untuk sasaran pemilih pemula dan lainnya tentunya akan di sesuaikan misalnya dengan membawa  karakter cosplay , super hero dll, tutup Suci.(SH)

Nuril Huda Tegaskan Pentingnya Keterlibatan Stakeholders dalam Gelaran Pemilu 2019

KPUSKH-Pelaksanaan Pemilu tahun 2019 membutuhkan dukungan dari  stakeholders di Kabupaten Sukoharjo, antara lain Danramil dan Babinsa. Dukungan tersebut demi terselenggaranya gelaran pesta demokrasi  berjalan dengan lancar, damai dan bisa diterima semua Partai Politik peserta Pemilu 2019. Hal itu seperti yang disampaikan ketua KPU kabupaten Sukoharjo, Nuril Huda ,SHI MH saat menjadi narasumber dalam kegiatan Bimtek Danramil dan Babinsa bertempat di Kodim Sukoharjo, Kamis (13/12/2018). Lebih lanjut Nuril juga menegaskan Danramil dan Babinsa memegang peran penting  untuk mewujudkan Pemilu  damai seperti yang diharapkan masyarakat. Apalagi Babinsa  lebih intensif  turun ke bawah sehingga tahu permasalahan yang di hadapi masyarakat. “ Saya rasa  Babinsa menjadi salah satu stakeholder kunci karena saban hari  berinteraksi langsung dengan masyarakat , sehingga tahu kebutuhan dan permasalahan  mereka." Selain itu, masyarakat sebagai salah satu  stakeholders lainnya diharapkan juga berperan aktif dalam semua tahapan Pemilu. Saat ini tahapan Pemilu memasuki masa kampanye dimana potensi pelanggaran lebih banyak terjadi, sehingga ia berharap parpol peserta Pemilu 2019 memanfaatkan masa kampanye dengan tetap mentaati peraturan yang berlaku, tutur Nuril. Masyarakat bisa berperan aktif terlibat dalam  pengawasan tahapan ini  dan jika perlu bisa melaporkan dugaan pelanggaran kepada Bawaslu. Acara yang di prakarsai Kodim 0726 Sukoharjo ini juga  menghadirkan narasumber dari Polres, Dinas Pertanian , BPBD  dan di hadiri peserta dari Danramil dan Babinsa di Sukoharjo. (SH)

Populer

Belum ada data.