Pemilu 2019

Pelajar SMA 1 Mojolaban Dapatkan Sosialisasi Pemilu 2019 dan Belajar Nge-Vlog

KPUSKH- Rangkaian sosialisasi Pemilu  yang menyasar pemilih pemula terus dilakukan KPU Kabupaten Sukoharjo. Kali ini KPU Goes to School menyasar pelajar SMA 1 Mojolaban Kecamatan Mojolaban (13/12/2108). Tak kurang dari 150 pelajar asyik berinteraksi dengan tim sosialisasi KPU Sukoharjo. Sebelumnya acara dibuka oleh Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang kesiswaan,  Siswanto Mpd, yang menuturkan pentingnya sosialisasi Pemilu 2019 kepada pelajar sebagai pemilih pemula. Lebih lanjut disampaikan jika  pelajar harus  mengetahui  tentang Pemilu 2019 dan mengunakan hak pilihnya tanggal 17 April 2019 yang akan datang. Tak lupa Siswanto juga menyampaikan terimakasih atas terpilihnya SMA 1 Mojolaban untuk mendapatkan sosialisasi Pemilu 2019 secara langsung dari tim KPU Kabupaten Sukoharjo. Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Sukoharjo, Suci Handayani membeberkan gencarnya sosialisasi kepada pemilih pemula agar pemilih pemula mengetahui Pemilu 2019 terutama tentang pentingnya pelajar mengunakan hak pilihnya, persyaratan untuk memilih,  partai politik peserta pemilu, dan tips untuk menjadi pemilih yang bijak dan cerdas. “Kami berharap pelajar yang sebagian besar  sebagai pemilih pemula mempunyai kesadaran untuk mengunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019. Menjadi pemilih cerdas dengan mengunakan hak pilihnya untuk memilih calon legislative yang mempunyai visi misi, rekam jejak yang baik. “ Lebih lanjut Suci menyampaikan pentingnya komitmen pelajar untuk mengikuti Pemilu 2019 dengan damai  tanpa hoax, SARA dan mengatakan tidak pada politik uang. Saat ini banyak berita hoax bahkan menjurus ke fitnah sehingga  teramat penting pemilih milenial ini bijak dalam menyaring setiap informasi/berita yang didapatkan. Apalagi  mudahnya informasi tersebut di terima dari berbagai medsos. Acara sosialisasi menjadi lebih bersemangat saat peserta diajak belajar membuat video blog atau nge-Vlog  dan mempraktekkannya langsung. Konten yang diunggah para peserta mewakili persepsi mereka terhadap Pemilu 2019 dan ajakan untuk mengunakan hak pilih dan tidak golput.   Di akhir sosialisasi, tim KPU Sukoharjo membagikan doorprize berupa power bank, flasdisk, puluhan kartu perdana, bolpen, dan  gantungan kunci. (SH)

KPU Sukoharjo Tetapkan DPTHP-2 Sebanyak 669.546

KPUSKH-KPU Kabupaten Sukoharjo menetapkan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan2 (DPTHP 2)  sebanyak 669.546 orang terdiri dari laki-laki sebanyak 331.578 jiwa dan  337.968 perempuan. Sehari sebelumnya rapat pleno penetapan di tunda dikarenakan belum semua PPK menyelesaikan data sidalih karena terkendala server. Rapat pleno terbuka  dilanjutkan kembali hari Selasa  dengan agenda Rekapitulasi dan Penetapan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan 2 Pemilihan Umum Tahun 2009 di KPU Kabupaten Sukoharjo (11/12/2018). DPTHP-2  ditetapkan setelah ada  Surat Edaran Ketua KPU RI Nomor 1429/PL.02.1-SD/01/KPU/XI/2018 tanggal 21 November 2018 perihal Perpanjangan Masa Kerja Penyempurnaan DPTHP Selama 30 Hari. KPU Sukoharjo melakukan upaya penyempurnaan DPTHP dengan kegiatan menyelesaikan tindak lanjut coklit terbatas terhadap data dari Dukcapil. Menyelesaikan perbaikan potensial data ganda hasil pencermatan bersama antara KPU-Bawaslu, Dukcapil dan Partai Politik, tanggal 5 Desember 2018. Menyelesaikan perbaikan data pemilih berdasarkan hasil analisa Dukcapil yang meliputi perbaikan NIK invalid, nama invalid, tanggal invalid alamat invalid dan usia invalid. Melaksanakan koordinasi dengan Bawaslu Kabupaten Sukoharjo untuk memastikan semua temuan Bawaslu denagn tahapan penyempurnaan DPT 60 hari telah selesai ditindaklanjjuti. Memberikan softfile DPT hasil perbaikan kepada Bawaslu dan perwakilan politik tentang proses sinkronisasi data sidalih yang telah selesai. Melakukan rekapitulasi dan Penetapan DPTHP-2 dan menetapkan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Kedua DPTHP2 Pemilihan Umum tahun 2019. “KPU Sukoharjo  sudah berupaya keras untuk menyisir dan melakukan perbaikan data berdasarkan masukan dari salah satunya Bawaslu karena kami ingin semua warga negara yang berhak memilih terdata dan mempunyai hak pilih,” tutur Nuril Huda SHI MH , Ketua KPU Sukoharjo. Dengan jumlah pemilih tersebut,  jumlah TPS sebanyak 2.402 yang terbagi dalam 167 desa. Rapat pleno terbuka di hadiri oleh Bawaslu, Kesbangpol, Dukcapil, perwakilan  Partai  Politik peserta Pemilu 2019, dan PPK dari 12 kecamatan yang ada di kabupaten Sukoharjo. Sebelum penutupan, Bawaslu mengingatkan KPU untuk benar-benar memastikan hasil rekapitulasi sesuai dengan data di lapangan dan rekomendasi Bawaslu serta pemilih yang  tanggal 17 April 2019 berhak memilih tetapi  belum mempunyai E-KTP untuk di data sehingga hak pilihnya tidak hilang. Ipung perwakilan dari Partai Golkar menyampaikan terimakasih atas temuan pemilih ganda yang telah ditindaklanjuti oleh KPU. Selanjutnya hasil rekapitulasi dan penetapan DPTHP 2 malam ini juga  kami bawa ke KPU Propinsi sebagai bahan rapat pleno di provinsi esok hari, tutup Nuril Huda SHI MH . (SH)

Pelajar SMA 1 Weru Siap Gunakan Hak Pilih dalam Pemilu 2019

SKHSH-Seratusan pelajar SMA 1 Weru Sukoharjo mendapatkan sosialisasi Pemilu 2019 oleh KPU Kabupaten Sukoharjo, Senin 10/11/2018. Bertempat di gedung serba guna, suasana sosialisasi di kemas dengan santai sambil duduk lesehan. Pelajar yang hampir semuanya dari kelas XII berbagai jurusan mendengarkan paparan dari tim sosialisasi KPU. “Bagaimana cara menjadi pemilih yang cerdas untuk memilih?”  pertanyaan tersebut di lontarkan Ushwatun, pelajar kelas XII IPS. Lebih lanjut Ushwatun menjelaskan jika ia  merasa perlu mengetahui untuk dijadikan pegangan sebelum mengunakan hak pilihnya pada 17 April 2019 nanti. Pelajar lainnya Fitri menanyakan tentang tehnis pencoblosan dan kerahasiaan saat memilih caleg dan capres/cawapres. Ia khawatir jika pilihannya nanti bisa diketahui oleh KPPS. Sementara Adrian ingin tahu lebih dalam tentang pemilu yang dilakukan secara serentak pada tahun depan, yang tentu saja berbeda dari pemilu sebelumnya.Sosialisasi Pemilu 2019 bertajuk Goes to School menjadi salah satu andalan sosialisasi bagi pemilih pemula atau kaum milenial. Oleh karenanya , KPU Sukoharjo gencar menyambangi sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman tentang Pemilu 2019 dan mendorong pemilih pemula mengunakan hak pilihnya. “Kami berharap sosialisasi ini akan mengungah kesadaran pemilih pemula untuk mengunakan hak pilihnya pada Pemilu 17 April 2019 nanti.” Jelas Suci, Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat  dan SDM KPU Sukoharjo.  Lebih lanjut Suci berharap para pelajar akan menyampaikan informasi  Pemilu 2019 kepada keluarga, teman, orang-orang terdekat. Sehingga informasi pemilu bisa menyebar dengan cepat. (SH)

Penyandang Disabililitas Sukoharjo Siap Sukseskan Pemilu 2019

KPUSKH-Tigapuluh orang laki-laki dan perempuan antusias mengikuti Pendidikan Pemilih bagi kelompok difabel  yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Sukoharjo. Sejak pukul 09.00 satu persatu peserta mendatangi tempat  acara di Aula Kecamatan Tawangsari (1/12/2018). Sebagian besar  peserta yang hadir dari difabel cacat fisik/ tuna daksa. Mereka  berasal dari desa yang berada di wilayah 3 kecamatan yang masuk Daerah Pemilihan  (Dapil )2 yaitu Kecamatan Weru, Tawangsari, dan Bulu. Peserta dari 3 kecamatan ini  segaja di undang dalam Pendidikan Pemilih  mewakili  penyandang disabilitas di desanya masing-masing, sehingga di harapkan akan menyampaikan informasi seputar Pemilu 2019 kepada kelompoknya. Mantan komisioner KPU Kabupaten Sukoharjo periode 2013-2018, Drs Ahmad Muladi bersama komisioner KPU Kabupaten Sukoharjo periode 2018-2023, Suci Handayani  bertindak sebagai narasumber, menyampaikan materi pentingnya pendidikan pemilih, demokrasi dan pemilu di Indonesia, pelaksanaan Pemilu  dan sistim Pemilu serentak tahun 2019. Beberapa peserta menanyakan tentang akses  yang memadai bagi penyandang disabilitas dalam Pemilu 2019 antara lain tentang kesiapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ramah bagi dan mudah di akses. Menurut mereka, berdasarkan pengalaman yang sudah, belum banyak TPS yang memberikan kemudahkan bagi penyandang disabilitas misalnya tempat yang digunakan untuk TPS  terdapat  undak-undakan tanpa ram, tidak disediakan kursi roda, tidak ada relawan yang menjemput dan belum adanya prioritas memilih tanpa mengantri. Selain itu peserta juga  mengeluhkan banyaknya PPK, PPS dan KPPS yang dipilih secara turun menurun sehingga menutup kesempatan bagi disabilitas bisa terlibat sebagai penyelenggara pemilu.  Untuk itu, mereka mengusulkan adanya  kesempatan yang sama sebagai penyelenggaran Pemilu di tingkat kecamatan maupun kelurahan. Mereka siap mensukseskan Pemilu 2019 dengan damai . Suci sendiri menekankan bahwa KPU memberikan kesempatan  sama bagi seluruh warga masyarakat di Kabupaten Sukoharjo yang memenuhi persyaratan untuk menjadi penyelenggara Pemilu, tak terkecuali bagi penyandang disabilitas. Hanya saja karena saat ini PPK dan PPS sudah terbentuk, maka kesempatan kelompok disabilitas terbuka untuk KPPS yang akan dibentuk sebulan menjelang  Pemilu 2019.(SH)  

Sasar Pemilih Pemula, KPU Sukoharjo Goes To School Sambangi SMA 1 Bulu

KPUSKH-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukoharjo mengadakan sosialisasi pemilu kepada pemilih pemula yang  bertajuk Goes To School di SMA 1 Bulu Sukoharjo, Senin (16/11/2018). Pemilih pemula menjadi sasaran sosialisasi karena belum mempunyai pengalaman dalam mengunakan hak pilihnya dalam Pemilu sehingga penting untuk diberikan pemahaman. Pemilih pemula adalah pemilih yang biasanya kategori pelajar yang baru pertamakali akan mengunakan hak pilihnya dalam pemilu. Selain pelajar , pemilih pemula juga berasal dari masyarakat yang memenuhi syarat untuk memilih.  Kepala Sekolah membuka acara dengan memberikan sambutan yang  mengatakan pentingnya pemilih pemula mengunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019 karena merupakan bagian dari ikut andil dalam kelangsungan Negara ini.  Lebih lanjut ia berpesan agar pelajar SMA 1 Bulu ikut mensukseskan pemilu 2019 nanti. Komisioner KPU Sukoharjo, Suci Handayani sebagai narasumber menyampaikan informasi kegiatan  sosialisasi pemilu  yang dilakukan ke berbagai kelompok masyarakat salah satunya untuk pemilih pemula. Tujuan dari  sosialisasi  kepada pemilih pemula untuk menyampaikan informasi lebih dini tentang tahapan penyelenggaraan Pemilu 2019. Paparan yang disampaikan terkait dengan tujuan pemilu digelar, sistim pemilu, pentingnya partisipasi masyarakat, pelaksanaan pemilu serentak. Lebih lanjut Suci mengingatkan pelajar yang belum terdata dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) agar segera mencari informasi baik dengan cara online maupun offline. Cara online bisa dicek  melalui aplikasi sidalih3.kpu.go.id, sementara yang offline dengan  cara meminta informasi kepada ketua RT atau PPS setempat.  Suci mengajak pelajar sebagai pemilih pemula untuk mengunakan hak pilihnya dengan memilih wakil rakyat dan capres/cawapres  dengan bijak. Cara yang dilakukan  dengan mengenali rekam jejak  caleg yang akan dipilih, mencermati visi dan misinya. Ia juga menekankan agar pemilih pemula menjadi pemilih cerdas dengan  mengikuti   pemilu damai tanpa hoax, sara, money politik. Pelajar SMA 1 cukup kritis dengan memberikan beragam pertanyaan terkait dengan  mengurus pindah memilih, cara menghindari /menolak uang yang ditawarkan caleg, tips mengajak teman yang apatis untuk mengunakan hak pilihnya dalam pemilu 2019. Diskusi menjadi menarik manakala peserta mendapatkan doorprize yang dibagikan  tim sosialisasi. Sosialisasi diakhiri dengan mengajak  calon pemilih pemula dari SMA 1 Bulu  belajar membuat video blog atau vlog yang bertema pemilu 2019, kemudian para peserta mendapatkan tantangan untuk mempraktekkan dengan menanyangkan vlog tersebut .(SH).

Populer

Belum ada data.