Pemilu 2019

KPU Sukoharjo Lakukan Pembukaan Kotak DPK

SUKOHARJO. Menindaklanjuti Surat Edaran KPU RI Nomor 942/PL.02-SD/01/KPU/VI/2019, tentang Pemutakhiran Daftar Pemilih Berkelanjutan, tertanggal 25 Juni 2019, maka Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukoharjo, melakukan pembukaan kotak dan pengambilan formulir Model A.DPK-KPU, di Sekretariat KPU Sukoharjo, Jl. Diponegoro No 41 B, Jum’at ( 19/7/2019). Dalam acara pembukaan kotak tersebut, disaksikan oleh seluruh Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sukoharjo, Polres Sukoharjo, Polsek Kecamatan Sukoharjo, Disdukcapil Sukoharjo dan Kesbangpol Sukoharjo. Kelima, KPU Kabupaten Sukoharjo mempersiapkan DPK untuk diinput ke dalam Sidalih. DPK tersebut bersumber dari formulir Model A.DPK-KPU terdapat dalam kotak. Maka KPU Kabupaten Sukoharjo melakukan pembukaan kotak dan mengambil formulir Model A.DPK-KPU dengan berkoordinasi dengan Bawaslu, Kepolisian dan pihak-pihak terkait lainnya. Keenam, proses pembukaan kotak dan pengambilan dan pengambilan formulir Model A.DPK-KPU dituangkan dalam Berita Acara (BA) serta dilaporkan kepada KPU Provinsi. Ketujuh, KPU Kabupaten Sukoharjo melakukan penginputan DPK dalam Sidalih menggunakan kode 71 (tujuh satu), dengan sumber data DPK. Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Sukoharjo, Cecep Choirul Sholeh menjelaskan, usai pembukaan kotak dan pengambilan formulir DPK, maka KPU Kabupaten Sukoharjo segera melakukan inventarisir dokumen DPK 12 Kecamatan, dengan membentuk tim kerja DPK. Selain itu, KPU Kabupaten Sukoharjo perlu lakukan koordinasi dengan Disdukcapil. Data DPK memuat ; Nomor, Nomor NKK, Nomor NIK, Nama, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Status Perkawinan, Jenis Kelamin, Alamat ( Kampung, RT/RW), Disabilitas, Keterangan (TPS). *** (kang sholeh).

Partisipasi Pemilih Pemilu 2019 Melonjak

KPUSKH-Partisipasi pemilih dalam Pemilu serentak tahun 2019 melonjak melebihi target nasional, di sampaikan ketua KPU  Sukoharjo, Nuril Huda dalam  pertemuan silaturahmi dan evaluasi  sosialisasi pemilu oleh Relawan Demokrasi. Target partisipasi pemilih  nasional sendiri di angka 77,5%, sementara angka partisipasi pemilih di  Sukoharjo mencapai 82,25% tertinggi sejak pemilu tahun 2004, tambah Suci,komisioner KPU,  di Warisan Resort dan Resto, Baki Sukoharjo, Selasa (21/5/2019).   Catatan lainnya dalam forum tersebut adalah ketakutan kerumitan pemilu 2019 tidak semua terbukti dengan  fakta bahwa tidak banyak kerusakan pencoblosan di TPS, rata-rata kerusakan surat suara dalam  satu TPS  tak lebih dari 8. Suci juga menyampaikan bahwa terdapat  sinergi antar basis dalam melakukan sosialisasi dibuktikan dengan kerjasama yang terjalin antar basis Relasi dalam melaksanakan sosialisasi. Kemudian Relasi juga cukup  responsive dalam melakukan sosialisasi atas permintaan masyarakat sebagaimana banyaknya permintaan masyarakat untuk mendapatkan sosialisasi dan terlayani dengan baik. “Yang menarik juga adanya inovasi Relasi dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Misalnya ada tip dan trik mudah untuk melipat surat suara. Dan itu terbukti memudahkan masyarakat saat pemilu kemarin.”   Penguatan kapasitas  menjadi catatan penting lainnya hal yang perlu ditingkatkan pada gelaran pemilu selanjutnya. Relasi melihat upaya sosialisasi  akan lebih maximal jika relawan mempunyai bekal pemahaman yang memadai tentang pemilu. “Bimtek perlu dilakukan tidak hanya sekali sehingga bekal Relasi untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan lebih matang,” kata Sutrisno Relasi dari basis disabilitas.(SH)

Partisipasi Pemilih di Sukoharjo Lampaui Target Nasional

KPUSKH-Usai rapat pleno penghitungan perolehan suara Pemilu  2019 tingkat kabupaten, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukoharjo  mencatat adanya peningkatan partisipasi pemilih dalam Pemilu serentak tahun 2019.  Capaian tersebut sebesar 82,25 % melampaui target partisipasi  pemilih secara nasional yaitu 77,5 %. Bahkan partisipasi pemilih  di kabupaten Sukoharjo dalam Pemilu 2019 tertinggi sejak Pemilu tahun 2004 yang lalu yaitu 80%. “Terjadi peningkatan partisipasi pemilih secara signifikan dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya  yaitu mencapai 82, 25%,” tutur komisioner KPU Sukoharjo Suci Handayani. Lebih lanjut ia  membeberkan data tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu baik pemilihan  bupati, gubernur, legislative maupun pemilu presiden dan wakil presiden cenderung naik turun. Pada Pemilu tahun 2004, tingkat partisipasi masyarakat pada Pemilu anggota DPR,DPD, DPRD pada tahun 2004 tercatat 80,83%, sementara pemilu presiden dan wakil presiden putaran I  tercatat 78,39% dan menurun pada pemilu presiden wakil presiden putaran II yaitu 76,59%. Pada pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2005 tingkat partisipasi masyarakat sebesar 72,68%, mengalami penurunan tiga tahun berikutnya  menjadi 61.80% pada pemilu gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah tahun 2008. Setahun berikutnya tingkat partisipasi masyarakat meningkat saat pemilu anggota DPR,DPR, DPRD tahun 2009  yaitu sebesar 70,60% dan 71,60% pada pemilu presiden dan wakil presiden. Trend naik turun terjadi pada pemilu berikutnya yaitu pada tahun 2010 sampai 2015. Dari dua pemilu terakhir yaitu presiden - wakil presiden tahun 2014 dan pemilihan bupati -wakil bupati tahun 2015 terus mengalami penurunan yaitu menjadi  66,19%. Sementara pada Pilgub tahun 2018 , angka partisipasi masyarakat Sukoharjo sebesar 73,51 %. Suci tidak menampik bahwa peningkatan partisipasi di pengaruhi oleh Pilpres yang dilakukan serentak dengan Pileg. “Ya, saya rasa pemilu serentak yang mengabungkan Pilpres dengan Pileg  ini mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat. Terutama Pilpres ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.” Tambahnya. Secara umum meningkatnya  partisipasi masyarakat  mencerminkan kesadaran masyarakat ikut berpartisipasi dalam pemilu  lebih baik, semangat  warga  ikut menyalurkan hak politiknya sebagai salah satu cara bentuk kepedulian  memikirkan nasib bangsa negara  ke depan. Kami menyatakan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Sukoharjo yang telah berpartisipasi dalam Pemilu 2019, tutupnya. (SH)

Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Sukoharjo Diterima pleno provinsi

KPUSKH-Setelah sempat tertunda sehari, rekapitulasi hasil penghitungan perolehan  suara kabupaten Sukoharjo di terima dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat provinsi Jawa Tengah, Sabtu dini hari (11/5/2019). Rapat pleno berlangsung di kantor KPU Jawa Tengah  sejak Senin (6/5), kabupaten Sukoharjo sendiri mendapatkan jadwal penyampaian hasil penghitungan suara pada hari Kamis. Tetapi karena ada sidang cepat pengaduan saksi caleg , sehingga penyampaian rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu 2019 kabupaten Sukoharjo baru terlaksana Jumat malam hingga Sabtu dini hari. Secara umum pembacaan rekapitulasi berjalan dengan lancar tanpa ada keberatan dari Bawaslu maupun saksi paslon dan parpol. Dimulai pada pukul 22.15, dengan bergantian komisioner KPU membacakan hasil perolehan suara PPWP, DPRRI, DPD, dilanjutkan dengan perolehan suara DPRD Provinsi dan terakhir DPRD Kabupaten. Tepat pukul 00.40  rekapitulasi penghitungan suara kabupaten Sukoharjo diterima  semua peserta yang hadir  ditandai dengan penyerahan hasil rekap kepada ketua KPU Jawa Tengah. (SH)

KPU Sukoharjo Selesaikan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

KPUSKH-KPU Sukoharjo menyelesaikan pelaksanaan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara , Senin (6/5) dini hari. Rapat yang sejak hari pertama  dihadiri saksi pasangan calon presiden 01 dan 02 , saksi dari partai politik dan Bawaslu tersebut di gelar sejak Kamis (2/5) bertempat di Hotel Brother Solo Baru . Meskipun sempat mundur dari rencana semula yakni 3 hari , secara umum rapat pleno berlangsung dengan lancar.  Kendala  yang sempat membuat rapat pleno berlangsung agak lama karena persoalan administrasi yaitu soal jumlah DPT dan DPK yang tidak linier. Rapat pleno tingkat kabupetan terpaksa molor dari jadwal yang direncanakan karena memang kita semua terbuka , sehingga ada yang klop kita selesaikan di sini,”tutur Nuril Huda , ketua KPU Sukoharjo. Ia juga mengungkapkan jika lamanya rapat pleno ini   menunjukkan semua masalah dan data terbuka, semua pihak yang hadir bisa mencermati dan  memberikan klarifikasi. "Tidak ada kecurangan atau rekayasa, ada temuan penulisan yang berbeda bisa diselesaikan. Itu terjadi karena salah tulis saja, tidak ada unsur kesegajaan. " tegasnya. Lebih lanjut ia memberikan apresiasi kepada saksi parpol dan paslo yang mengikuti rapat pleno dari hari terakhir sampai selesai, demikian juga dengan Bawaslu . Rapat pleno di akhiri dengan pernyataan dari semua peserta rapat pleno  bahwa  pemilu 2019 kabupaten Sukoharjo berlangsung lancar, damai, tanpa kecurangan. Untuk selanjutnya hasil rapat pleno tingkat kabupaten di bacakan dalam rapat pleno terbuka di tingkat provinsi yang jadwalnya tanggal 9 Mei 2019.(SH)

Populer

Belum ada data.