Berita Terkini

KPU Sukoharjo Gelar Sosialisasi Proses Demokrasi di SMK 2 SUKOHARJO

 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukoharjo menggelar sosialisasi tentang proses demokrasi di SMK 2 SUKOHARJO pada Rabu (10/12). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Anggota KPU Sukoharjo, Murwedhy Tanomo, dan dihadiri oleh para siswa, guru, serta perwakilan OSIS. Dalam sosialisasi ini, KPU memberikan edukasi kepada pemilih pemula melalui simulasi proses penghitungan suara pada pemilihan Ketua OSIS. Langkah ini bertujuan agar para siswa memahami tahapan pemilihan secara langsung, baik sebagai pemilih maupun sebagai bagian dari penyelenggara pemilu di masa depan. Anggota KPU Sukoharjo, Murwedhy Tanomo, menyatakan pentingnya edukasi tentang demokrasi sejak dini, terutama kepada generasi muda yang akan menjadi pemilih pemula. "Melalui simulasi ini, kami ingin memperkenalkan tahapan dalam proses pemilihan, mulai dari pencoblosan hingga penghitungan suara. Harapannya, para siswa memiliki pemahaman yang baik tentang demokrasi dan pentingnya partisipasi dalam pemilu," ujarnya. Dalam simulasi, siswa diajak memainkan peran sebagai petugas pemungutan suara,saksi saksi, pengawas pemilihan, dan pemilih. Proses ini dibuat semirip mungkin dengan tahapan dalam pemilu sebenarnya. Selain itu, siswa diberikan pengetahuan tentang peran KPU sebagai penyelenggara pemilu dan pentingnya menjaga integritas dalam proses demokrasi. Wendy menegaskan bahwa sosialisasi ini adalah bagian dari komitmen KPU Sukoharjo dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, khususnya pemilih pemula. "Demokrasi yang sehat dimulai dari pemahaman yang baik. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat membentuk generasi muda yang peduli terhadap pemilu dan proses demokrasi," tuturnya.

Hari Pertama Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo Tahun 2024

Hari Pertama, selasa (27/8) Pendaftaran Belum ada Pendaftar Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo resmi membuka pendaftaran bakal pasangan calon ( Paslon ) pada 27 Agustus 2024. Pada hari pertama pendaftaran, tarpantau belum ada paslon yang mendaftar ke KPU. Ketua KPU Sukoharjo, Syakbani Eko Raharjo mengimbau, paslon melakukan konfirmasi terlebih dahulu sebelum melakukan pendaftaran. Hal ini menghindari tabrakan atau berbarengan dengan paslon lainnya. Dengan konfirmasi, KPU bisa mengarahkan untuk dimajukan atau dimundurkan agar tidak berbarengan. "Kami menghimbau paslon konfirmasi dulu, jangan sampai tabrakan. Tiba-tiba calon A calon B. Maka, gunanya konfirmasi itu biar kami bisa  mengarahkan jelas Syakbani, Selasa (27/8/2024). Dia menyebut, sejauh ini belum ada paslon yang konfirmasi mendaftar pada hari pertama.sebelumnya, pihaknya juga sudah mengumpulkan pimpinan parpol melalaui FGD beberapa hari yang lalu.Saat gladi bersih, parpol pun belum menyampaikan informasi kapan paslon yang diusung akan mendaftar. "Kami sudah gladi bersih . Kami minta konfirmasi tapi sampai sekarang belum ada (yang hendak mendaftar). Paslonnya siapa (parpol) juga menyampaikan belum ada," jelasnya. Bani menyatakan, KPU siap menerima pendaftaran paslon. Pihaknya akan menerima paslon. di Pendopo KPU Sukoharjo. Pihaknya membatasi hanya 18 personil saja yang masuk ruang utama yakni paslon dan ketua dari masing-masing tim pengusung. Paslon datang melakukan registrasi. Mereka akan diarahkan masuk ke pendopo KPU Sukoharjo. "Saat paslon datang, registrasi. Dia menulis kedatangan hari apa, jam berapa sebagai bukti dia datang di waktu pendaftaran. Nanti akan diberikan identitas, disambut oleh sekretaris selaku PIC. Yang berhak masuk ke pendopo akan diantarkan sekretaris," jelasnya. Di Pendopo, akan ada komisioner KPU,Bawaslu dan tim. KPU akan menerima berkas. Pihaknya akan mengecek administrasi secara keseluruhan. Jika dinyatakan lengkap, KPU akan membuatkan berita acara dan tanda terima. Sementara, jika dinyatakan belum lengkap akan dikembalikan. "Kami periksa secara rill. Disitu ada syarat utama. Kalau belum lengkap dikembalikan Semua dokumen harus lengkap. Dokumen dari paslon, ada dokumen syarat calon dan dan pencalonan. Harus ada rekom, surat kesepakatan dari calon dan pemeriksaaan kesehatan akan kami lakukan selanjutnya," terangnya. Sementara, sambung dia, pengantar atau massa yang turut ikut mengantar paslon telah disiapkan area di halaman kantor KPU. Mereka bisa menyaksikan secara live streaming di layar yang telah dipersiapkan.

Cegah Hoaks , KPU Sukoharjo Gandeng Media Massa dan Berikan Edukasi ke Masyarakat

Sukoharjo, kpu.go.id- Masa kampanye  Pemilu 2024 tanggal 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024 atau selama 75 hari. Jelang masa kampanye berbagai upaya dilakukan KPU  Kabupaten Sukoharjo  salah satunya menggelar Media Gathering terkait penangkalan hoax atau hoaks, ujaran kebencian, dan SARA.  Hoax dalam pemilu terjadi pada Pemilu 2014 dan 2019 puncaknya, hal ini menjadi keprihatian tersendiri sehingga pencegahan menjadi hal penting yang harus dilakukan. Media Gathreing yang digelar Rabu ( 18/10/2023) di H Fave Solo Baru dihadiri wartawan dari sejumlah media masa. Dibuka Anggota KPU Kabupaten Sukoharjo Ita Efiyati selanjutnya  paparan oleh  narasumber Redaktur Pelaksana Solopos Media Group yang juga anggota Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), Syifaul Arifin. Dipandu Anggota Suci Handayani. Sifaul menjelaskan hoaks Pemilu terjadi pada Pemilu 2014 dan 2019 lalu , saat ini  menjelang Pemilu 2024 hoaks belum begitu terasa, tetapi menjelang masa kampanye bisa jadi akan bermunculan. Untuk itu  penyelenggara pemilu hingga masyarakat perlu dibekali pengetahuan untuk mencegahnya merebak. Selama ini ada upaya melakukan klarifikasi dari sejumlah pihak , komponen masyarakat sehingga pencegahan atau prebunking dianggap paling efektif menangkal hoaks. Pemerintah, termasuk penyelenggara pemilu, menjadi target hoaks paling banyak. Dengan sikap kritis dan skeptis yang ditularkan kepada masyarakat mampu memberikan imunitas kepada mereka. Sehingga pencegahan menjadi tindakan paling efektif menangkal hoaks. Semakin banyak masyarakat menyaring sebelum membagikan berita, semakin sedikit berita hoaks tersebar,” papar Sifaul. Ketua KPU Sukoharjo, Nuril Huda, optimis KPU bisa menangkal dan memberikan klarifikasi terkait dengan hoaks Pemilu apalagi sudah pernah mengalami dalam Pemilu dan Pilkada sebelumnya. Suci menambahkan pihaknya pernah mendapatkan hoaks kotak suara yang dinyakini sejumlah masyarakat dibuat dari kardus dan tidak kuat, sementara  konotasi kardus  itu kardus mie instan, air mineral. “Konotasi kardus  itu seperti kardus mie instan atau air mineral, padahal kotak suara dari karton duplex yang kedap air bukan kardus,”ujar Suci. Ia bahkan mencoba menguji kekuatan kotak suara dengan beban 166 kg (3 orang) dan kotak suara kuat. KPU Sukoharjo juga berupaya menangkal dan meminimalisir hoaks dengan mengandeng admin media social di Sukoharjo agar bersama-sama mencegah hoaks berkembang saat Pemilu dan Pilkada, juga memberikan edukasi kepada masyarakat, tegas Suci. (sh)

Rumah Pintar Pemilu Dikunjungi 600 Siswa SMPN 5

Sukoharjo,kpu.go.id-Anggota KPU Kabupaten Sukoharjo Syakbani Eko Raharjo, Suci Handayani beserta Kasubbag Umum Susi Wahyu menerima kunjungan lapangan siswa SMP N 5 Sukoharjo, Selasa-Kamis  (10-12/10/2023). Kegiatan tersebut  sebagai implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)  dalam kurikulum merdeka bertema suara demokrasi bagi siswa kelas VII dan VIII. Bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan dan semangat berdemokrasi. Sejumlah 200 siswa terdiri dari  siswa kelas VII dan  VIII dan   12 orang guru pendamping setiap harinya  mendapatkan penjelasan tentang kelembagaan KPU sebagai  penyelanggara Pemilu sekaligus dikenalkan tatacara pemungutan suara. 7 siswa berperan sebagai petugas KPPS, 2 siswa  sebagai pemilih, 1 siswa sebagai pengawas TPS, 2 siswa sebagai petugas ketertiban dan  3 siswa   berperan sebagai pemantau. Selanjutnya dengan dipandu Syakbani dan Suci , siswa bergantian berkunjung ke Rumah Pintar Pemilu untuk  melihat-lihat dan membaca sejarah kepemiluan di Indonesia, parpol peserta pemilu. Juga menyaksikan video sejarah pemilu dan proses pemungutan suara. Beberapa siswa mengaku senang bisa berkunjung ke Kantor KPU Kabupaten Sukoharjo dan melihat langsung proses pemungutan suara sekaligus berperan sebagai penyelenggara yang bertugas di TPS. Kunjungan siswa  SMPN 5 Sukoharjo ke Kantor KPU Kabupaten Sukoharjo selama tiga hari dari tanggal 10-12 Oktober 2023 dengan jumlah siwa 600. (sh)

Setelah Keliling Sukoharjo, Estafet Kirab Pemilu 2024 Diserahkan ke KPU Klaten

Sukoharjo, kpu.go.id- Ketua KPU Kabupaten Sukoharjo Nuril Huda beserta Anggota Cecep Choirul Sholeh, Syakbani Eko Raharjo, Ita Efiyati dan Suci Handayani beserta Plh Sekretaris Boedi Sulistyo disertai  jajaran sekretariat  menyerahkan estafet Kirab Pemilu Tahun 2024 kepada KPU Kabupaten Klaten, Sabtu (7/10/2023) di Alun-Alun Kabupaten Klaten. Dalam sambutannya Nuril membeberkan rangkaian kegiatan Kirab dan Sosialisasi Pemilu 2024 yang dilaksanakan KPU Kabupaten Sukoharjo  merupakan agenda KPU RI yang diawali sejak 14 Februari 2023 sebagai penanda 1 tahun menuju hari pemungutan suara Pemilu 2024. Diluncurkan dari 7 jalur atau titril salah satunya jalur III dari Kalimantan Barat masuk ke Jawa Tengah diterima KPU Kota Semarang lanjut KPU Kabupaten Karanganyar dan diserahkan ke KPU Kabupaten Sukoharjo. “Estafet kirab Pemilu 2024 di KPU Sukoharjo dari tanggal 2-6 Oktober 2023 yakni penerimaan estafet Kirab Pemilu dari KPU Kabupaten Karanganyar  pada 2 Oktober dilanjutkan sosialisasi dan pendidikan pemilih dari  tanggal 3  sampai 6 Oktober 2023 menyasar segmen pemilih pemula, perempuan, kelompok tani, disabilitas, pasar tradisional dan masyarakat umum. “ ucap Nuril. Kirab Pemilu dan sosialisasi berakhir Jum'at 6 Oktober dan hari ini kami menyerahkan kirab pemilu ke KPU Kabupaten Klaten untuk melanjutkan  sosialisasi kepada masyarakat, ujarnya. Dalam kegiatan tersebut di hadiri Forkompimda, partai politik, PPK, PPS juga KPU se Soloraya dimeriahkan marching band dan setelah penutup dilakukan arak-arakan menuju beberap ruas jalan di Kabupaten Klaten. (sh)